Senin, 10 November 2008

Homesick !

Sudah hari kelima aku berada di Jerman, tapi semua yang ada di sini tidak membuatku ingin sekali terus berada disini. Justru sebaliknya, tidak terhitung bayangan dan kenangan bersama keluarga di Indonesia semakin sering melintas. Apalagi disini, kondisi alam yang sangat berbeda membuat semakin berat saja. Suhu sudah mencapai 0 derajat, dan waktu siang semakin sebentar. Padahal ini masih musim gugur, bagaimana kalau musim dingin nanti.. semakin tidak betah saja rasanya membayangkan hal itu. Apalagi membayangkan jika musim dingin tiba nanti suhu mencapai minus 10 dan aku ada kuliah yang memang harus dijalani, bahkan kuliahku ada yang di luar kota. Aku harus naek kereta api 20 menit dan dilanjutkan jalan kaki. Kemaren saja waktu pulang dari sana pukul 18.00 sudah gelap, nafas sudah selalu diiringi uap, yang menandakan betapa dinginnya cuaca, dan benar waktu itu suhu hampir mendekati nol. Sarung tangan dan tutup kepalaku hanya sedikit menyembunyikan aku dari sergapan udara dingin.

Subhanallah, Allah maha kuasa.. betapa tidak, Ia dengan rapi nya menyiapkan alam ini. Di Negara ini aku benar-benar bisa merasakan bagaimana limpahan nikmat Allah yang diberikan pada negeri ku. Alam yang indah, sumber daya alam yang melimpah dan yang lebih penting sekarang, cuaca yang ramah. Semakin rindu saja aku dengan tempat asalku, apalagi jika sepi menyergap seperti ini. Bayangan tawa putri ku dengan tingkahnya semakin melayang-layang dalam ingatanku, dan biasanya istriku akan tertawa juga melihat kami bercanda.. Ya Allah, Engkau maha tahu segala sesuatu. Hamba rindu dengan mereka, hamba rindu memeluk mereka.. tapi hamba tahu Engkau sedang menguji aku. Apakah hamba akan menjadi orang yang lolos dengan ujian ini atau sebaliknya. Tentu hamba ingin lulus. Bukankah semakin tinggi pohon semakin keras terjangan anginnya. Hamba tidak boleh kalah ya Rabb, hamba tahu pengorbanan ini kelak akan Engkau balas. Hamba harus tetap tegar, bahkan harus lebih kokoh pijakan kaki hamba.. Demi Engkau yang mempunyai langit dan bumi, hamba mohon kuatkan hamba..

Goettingen, 30 Oktober 2008.

Tidak ada komentar: