Sabtu, 10 Oktober 2009

detikcom : Sekolah, Tenda hingga Dapur Darurat Tak Bisa Lagi Digunakan

title : Sekolah, Tenda hingga Dapur Darurat Tak Bisa Lagi Digunakan
summary : Kencangnya angin dari putaran baling-baling helikopter milik AS membuat komplek pengungsian di Padang Pariaman rusak parah. Sekolah hingga rumah-rumah yang masih dalam proses pembangunan tak bisa lagi digunakan. (read more)

Jumat, 09 Oktober 2009

SURAT AT TAUBAH

Surat at-Taubah merupakan surat ke-9 di dalam al-qur'an. Yang berbeda dari surat ini adalah ketika membacanya tidak dianjurkan membaca basmalah sebagaimana membaca surat yang lain. Mengapa? dalam sebuah pendapat dikatakan bahwa karena isi surat ini adalah pemutusan perjanjian dengan kaum musyrikin, maka tidak disertakan basmalah saat membacanya. Pemutusan diidentikkan dengan keberanian dan kesiapan berperang dengan kaum musyrikin, tidak lagi berdamai, sementara kata basmalah diidentikkan dengan rahmat dan kasih sayang.

Subhanallah.,....Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi kita, kaum muslimin yang saat ini sangat jauh dari keberanian. Sangat takut kepada kaum kafir penjajah. Saking takutnya sampai harus saling mencurigai sesama muslim. Isu terorisme di negeri ini misalnya. isu ini telah membuat orang-orang shaleh dicurigai. Lihatlah peristiwa yang terjadi di negeri kita ini. Saudara-saudara yang bercadar dan bercelana ngatung dipandang sinis. Orang-orang yang menghidupkan mesjid dengan shalat jama'ah, meramaikan dengan kegiatan islami, membentuk remaja mesjid, mengadakan TPA, semuanya diwaspadai.

Tak ada lagikah tempat bagi orang-orang shaleh di negeri ini? Sudah sedemikian takutnyakah masyarakat pada kebaikan? pada senyum tulus yang mengajak mengaji islam? pada seruan dan ajakan diskusi tentang islam?

Benarlah sabda rasulullah tentang al-ghuraba. Al-Ghuraba` artinya orang-orang yang asing. Asal penyifatan ini adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah riwayat Muslim No.145 :

بَدَأَ الْإِسْلاَمُ غَرِيْبًا وَسَيَعُوْدُ غَرِيْبًا كَمَا بَدَأَ فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ

“Islam mulai muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana awal munculnya maka beruntunglah orang-orang asing itu”. Dan hadits ini adalah hadits yang mutawatir.

Ya Rabbi,
Engkaulah Pemilik kekuatan, maka hancurkanlah penguasa dholim yang mendholimi kaum muslimin
Engkaulah yang menciptakan keberanian dan rasa takut
Maka sisipkanlah rasa takut di hati orang-orang kafir yang membenci aga-Mu
dan teguhkanlah hati-hati hamba-Mu agar kuat dalam perjuangan menegakkan syiar-Mu
Engkaulah yang Menentukan dan memutuskan
Maka segerakanlah kesatuan kaum muslimin
di bawah naungan khilafah rasyidah yang akan menerapkan seluruh hukum-Mu
yang akan mengibarkan bendera ar-rayah dan al-liwa-Mu
Ya Rabbi....diri yang lemah ini memohon pada-Mu
Memohon agar dimasukkan dalam golongan orang-orang yang ghuraba itu.
Amin

SURAT AT TAUBAH

Surat at-Taubah merupakan surat ke-9 di dalam al-qur'an. Yang berbeda dari surat ini adalah ketika membacanya tidak dianjurkan membaca basmalah sebagaimana membaca surat yang lain. Mengapa? dalam sebuah pendapat dikatakan bahwa karena isi surat ini adalah pemutusan perjanjian dengan kaum musyrikin, maka tidak disertakan basmalah saat membacanya. Pemutusan diidentikkan dengan keberanian dan kesiapan berperang dengan kaum musyrikin, tidak lagi berdamai, sementara kata basmalah diidentikkan dengan rahmat dan kasih sayang.

Subhanallah.,....Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi kita, kaum muslimin yang saat ini sangat jauh dari keberanian. Sangat takut kepada kaum kafir penjajah. Saking takutnya sampai harus saling mencurigai sesama muslim. Isu terorisme di negeri ini misalnya. isu ini telah membuat orang-orang shaleh dicurigai. Lihatlah peristiwa yang terjadi di negeri kita ini. Saudara-saudara yang bercadar dan bercelana ngatung dipandang sinis. Orang-orang yang menghidupkan mesjid dengan shalat jama'ah, meramaikan dengan kegiatan islami, membentuk remaja mesjid, mengadakan TPA, semuanya diwaspadai.

Tak ada lagikah tempat bagi orang-orang shaleh di negeri ini? Sudah sedemikian takutnyakah masyarakat pada kebaikan? pada senyum tulus yang mengajak mengaji islam? pada seruan dan ajakan diskusi tentang islam?

Benarlah sabda rasulullah tentang al-ghuraba. Al-Ghuraba` artinya orang-orang yang asing. Asal penyifatan ini adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah riwayat Muslim No.145 :

بَدَأَ الْإِسْلاَمُ غَرِيْبًا وَسَيَعُوْدُ غَرِيْبًا كَمَا بَدَأَ فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ

“Islam mulai muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana awal munculnya maka beruntunglah orang-orang asing itu”. Dan hadits ini adalah hadits yang mutawatir.

Ya Rabbi,
Engkaulah Pemilik kekuatan, maka hancurkanlah penguasa dholim yang mendholimi kaum muslimin
Engkaulah yang menciptakan keberanian dan rasa takut
Maka sisipkanlah rasa takut di hati orang-orang kafir yang membenci aga-Mu
dan teguhkanlah hati-hati hamba-Mu agar kuat dalam perjuangan menegakkan syiar-Mu
Engkaulah yang Menentukan dan memutuskan
Maka segerakanlah kesatuan kaum muslimin
di bawah naungan khilafah rasyidah yang akan menerapkan seluruh hukum-Mu
yang akan mengibarkan bendera ar-rayah dan al-liwa-Mu
Ya Rabbi....diri yang lemah ini memohon pada-Mu
Memohon agar dimasukkan dalam golongan orang-orang yang ghuraba itu.
Amin

SURAT AT TAUBAH

Surat at-Taubah merupakan surat ke-9 di dalam al-qur'an. Yang berbeda dari surat ini adalah ketika membacanya tidak dianjurkan membaca basmalah sebagaimana membaca surat yang lain. Mengapa? dalam sebuah pendapat dikatakan bahwa karena isi surat ini adalah pemutusan perjanjian dengan kaum musyrikin, maka tidak disertakan basmalah saat membacanya. Pemutusan diidentikkan dengan keberanian dan kesiapan berperang dengan kaum musyrikin, tidak lagi berdamai, sementara kata basmalah diidentikkan dengan rahmat dan kasih sayang.

Subhanallah.,....Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi kita, kaum muslimin yang saat ini sangat jauh dari keberanian. Sangat takut kepada kaum kafir penjajah. Saking takutnya sampai harus saling mencurigai sesama muslim. Isu terorisme di negeri ini misalnya. isu ini telah membuat orang-orang shaleh dicurigai. Lihatlah peristiwa yang terjadi di negeri kita ini. Saudara-saudara yang bercadar dan bercelana ngatung dipandang sinis. Orang-orang yang menghidupkan mesjid dengan shalat jama'ah, meramaikan dengan kegiatan islami, membentuk remaja mesjid, mengadakan TPA, semuanya diwaspadai.

Tak ada lagikah tempat bagi orang-orang shaleh di negeri ini? Sudah sedemikian takutnyakah masyarakat pada kebaikan? pada senyum tulus yang mengajak mengaji islam? pada seruan dan ajakan diskusi tentang islam?

Benarlah sabda rasulullah tentang al-ghuraba. Al-Ghuraba` artinya orang-orang yang asing. Asal penyifatan ini adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah riwayat Muslim No.145 :

بَدَأَ الْإِسْلاَمُ غَرِيْبًا وَسَيَعُوْدُ غَرِيْبًا كَمَا بَدَأَ فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ

“Islam mulai muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana awal munculnya maka beruntunglah orang-orang asing itu”. Dan hadits ini adalah hadits yang mutawatir.

Ya Rabbi,
Engkaulah Pemilik kekuatan, maka hancurkanlah penguasa dholim yang mendholimi kaum muslimin
Engkaulah yang menciptakan keberanian dan rasa takut
Maka sisipkanlah rasa takut di hati orang-orang kafir yang membenci aga-Mu
dan teguhkanlah hati-hati hamba-Mu agar kuat dalam perjuangan menegakkan syiar-Mu
Engkaulah yang Menentukan dan memutuskan
Maka segerakanlah kesatuan kaum muslimin
di bawah naungan khilafah rasyidah yang akan menerapkan seluruh hukum-Mu
yang akan mengibarkan bendera ar-rayah dan al-liwa-Mu
Ya Rabbi....diri yang lemah ini memohon pada-Mu
Memohon agar dimasukkan dalam golongan orang-orang yang ghuraba itu.
Amin

Sabtu, 03 Oktober 2009

Doa untuk saudaraku di Padang

Bumi bergemuruh seakan ingin menghancurkan dan menelan apa saja yang ada di atasnya. Puluhan detik ia mengguncang-guncang, meluluhlantakkan apa saja. Tidak peduli bangunan sekokoh apapun akan dirobohkannya. Besi bahkan baja juga tidak mampu menyangganya. Allahu Akbar..
Dan, hanya butuh puluhan detik saja bangunan-bangunan itu roboh menimbun penghuninya. Bahkan seisi desa pun tenggelam ke tanah, juga mengubur hidup-hidup penduduknya... Allahu Akbar...
Kami pun hanya bisa menyaksikan dari layar berita di televisi, di koran maupun internet ratusan jiwa menjadi korban.. raungan tangis keluarga yang ditinggalkan begitu menyayat disela-sela para relawan yang gigih terus berusaha mencari korban... Allahu Akbar..
Berita gempa di Padang ini menyebar. Pembimbing penelitian saya menitipkan salam duka untuk para korban. Juga jamaah masjid Al-Iman di kota ini pun menghaturkan doa selepas shalat Ashar kemaren... Allahu Akbar...
Tidak terbayangkan bagaimana suasana yang hingga saat ini masih terjadi disana. Di sela-sela reruntuhan masih ditemukan para korban yang selamat.. para relawan yang tidak kenal menyerah terus berusaha menggali, mencari-cari kemungkinan adanya korban selamat ditemukan.. Allahu Akbar...
Ya Allah yang Maha Gagah... kuasaMu atas segala sesuatu.. entah apa dosa yang telah bangsa Indonesia telah lakukan.. namun semoga saja kami bukan termasuk seperti kaum Samud yang durhaka kepadaMu, tidak amanah terhadap peringatan Nabi Shalih, hingga Engkau timpakan gempa yang mengubur mereka..
Juga semoga kami juga bukan termasuk seperti kaum Madyan yang juga ingkar pada nabi Syuaib, hingga Engkau timpakan gempa karena mengindahkan perintahMu...
Ya Alloh yang Maha Besar.. berilah tempatMu yang Mulia bagi kaum muslim, saudara-saudara kami yang menjadi korban.. jadikanlah mereka syahid disisiMu.. kuatkanlah keshabaran dan ketabahan bagi sanak keluarganya...
Ya Alloh yang Maha Penyayang... jadikanlah bangsa Indonesia, bangsa yang pandai bersyukur kepadaMu, bukan bangsa yang ingkar kepada segala nikmatMu.. hingga adzab Engkau timpakan kepada kami...
Ya Alloh yang Maha Kuat... berilah kemudahan bagi para relawan dan petugas disana.. meski semakin waktu harapan ditemukannya korban selamat kecil, namun hanya atas kuasaMu Engkau bisa menjaganya..
Ya Alloh yang Maha Pengampun... ampunilah dosa-dosa kami… janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Amin…

Goettingen, 3 Oktober 2009

Kamis, 01 Oktober 2009

GEMPA MENGGUNJANG PADANG DAN JAMBI

Belum lekang dari ingatan gempa yang mengguncang tasikmalaya beberapa waktu lalu. Tepatnya tanggal 2 September lalu. Gempa berkekuatan 7.3 SR itu masih menyisakan pedih dan duka hingga kini. Pemulihan pasca gempa pun belum rampung. Sungguh Allah maha kuasa dan berkehendak atas segala sesuatu, kemaren sore tanggal 30 September pukul 5 sore terjadi kembali gempa di Padang Pariaman Sumatra Barat. Allahuakbar. Gempa berkekuatan 7.6 SR tersebut hingga saat tulisan ini dibuat sedikitnya telah menelan 75 korban jiwa dan masih banyak lagi orang-orang yang dilaporkan hilang. Belum lagi para warga berani memasuki rumah-rumah mereka karena khawatir akan gempa susulan, ternyata gempa kembali mengguncang tadi pagi pukul 8.45 WIB. Kali ini berpusat di Sungai Penuh Jambi,dengan kekuatan 7 SR. Allahuakbar.

Indonesia diketahui memang termasuk daerah yang rawan gempa karena berada di atas pertemuan lempengan-lempengan bumi. Dan pengetahuan ini telah diketahui oleh para ilmuwan Indonesia sudah sejak lama,pun sudah diberitahukan kepada pemerintah. Lagi-lagi,ketidaksigapan pemerintah menjadi salah satu penyebab besarnya korban jiwa yang jatuh. Sudah bukan hal yang aneh jika pemerintah kita seringkali keduluan oleh bantuan dari asing di daerah-daerah bencana. Entahlah,apakah birokrasi itu terlalu baku saat ini?

Benarlah kiranya jika dewasa ini,tidak mungkin mengharapkan seorang pemimpin seperti khalifah Umar bin Khattab yang rela memanggul sekarung makanan dan langsung diantarkan kepada rakyatnya yang memerlukan seketika itu juga. Birokrasi dalam sistem pemerintahan kita saat ini bukan hanya rumit dan berbelit-belit tetapi juga persis seperti karet. Untuk masalah penetapan perpu mengenai pembentukan PLT KPK dengan cepat bisa dikeluarkan meski banyak pihak yang mengkritisi. Demikian pula dengan keputusan pengucuran dana untuk bank Century,bisa dicairkan dengan segera. Kenapa untuk penanggulangan korban bencana tidak bisa dilakukan sesegera itu? Kenapa bantuan itu bahkan lebih banyak datang dari swadaya dan swasta? Kenapa pemerintah pusat saling lempar dengan pemerintah daerah?

Semoga dengan musibah ini,kita semua tergerak untuk merenung,betapa Maha Kuasanya Allah. Masih sombongkah kita untuk tidak melaksanakan seluruh perintahnya? Seluruh syariatnya? Masihkah kita sombong dengan membandingkan hukum-Nya dengan hukum-hukum hasil pikiran manusia? Masihkah kita sombong dengan meragukan aturan dan ketetapan-Nya?..Sungguh kita tak layak berlaku demikian. Wallahua'lam.